Tuesday 3 January 2017

SoftSkill Pariwisata - Kritik Pariwisata

Pariwisata pada dasarnya adalah suatu perjalanan yang dilakukan seseorang untuk sementara waktu yang diselenggarakan dari suatu tempat ketempat lain dengan meninggalkan tempat semula dan dengan suatu perencanaan atau bukan maksud mencari nafkah di tempat yang dikunjunginya, tetapi semata-mata untuk menikmati kegiatan pertamasyaan atau rekreasi untuk memenuhi keinginan yang beranekaragam. Ada banyak negara-negara yang mengandalkan aspek pariwisata sebagai salah satu sumber pemasukan negara/devisa negara, salah satunya Indonesia. Indonesia memiliki kekayaan alam yang tak tehitung jumlahnya dan tidak kalah cantiknya dengan situs-situs pariwisata luar negeri. Ini menandakan bahwa situs-situs pariwisata Indonesia mampu bersaing dengan situs-situs pariwisata terkenal, seperti Menara Eiffel di Prancis, Colloseum di Italia, dan lain-lain. Beberapa situs-situs pariwisata Indonesia yang terkenal adalah Pulau Bali, Taman Nasional Bunaken, dan Danau Toba.

Dalam hal ini, saya ingin membicarakan salah satu situs pariwisata Indonesia yang cukup terkenal, yaitu Kebun Raya Bogor, Jawa Barat. Kebun Raya Bogor terkenal dengan koleksi-koleksi tumbuh-tumbuhan, salah satunya bunga bangkai atau Rafflesia arnoldi. Di sana juga terdapat museum zoologi, yaitu museum yang berisikan hewan-hewan mulai dari mamalia, reptil, amfibi, unggas sampai serangga.

Beberapa waktu lalu, saya bersama saudara mengunjungi Kebun Raya Bogor untuk menghabiskan waktu liburan. Terakhir kali saya berkunjung ke Kebun Raya itu pada waktu SMA. Ada banyak sekali peningkatan, salah satunya adalah kolam menjadi semakin banyak. Ada beberapa tempat yang saya lalui pada saat SMA belum ada kolam, dan sekarang sudah ada. Selain itu, pengunjung dapat bersantai lebih nyaman karena jumlah bangku taman semakin banyak dan menyebar. Fasilitas bis keliling menjadi banyak dan sewa sepeda juga menjadi daya tarik tersendiri, karena selain ber keliling pengunjung juga bisa sambil berolahraga.

Di sisi lain, Kebun Raya juga memiliki kekurangan. Beberapa papan penjelasan yang ada kurang terawat, mulai dari tulisan tak terbaca, papan penuh dengan coret-coretan, sampai papan yang tidak ada gambarnya. Tentu ini membuat pengunjung bingung, apakah harus "browsing" di internet hanya untuk melihat gambar tumbuhan tersebut. Seperti yang saya tulis di atas, sudah banyak bangku-bangku taman, tapi kurang terawat dengan baik. Beberapa bangku tak luput dari coretan dan dipenuhi debu dan sarang laba-laba. Selain itu, saya juga mengamati kurangnya petugas dalam mengawasi pengunjung. Kebun Raya adalah salah satu destinasi favorit bagi kalangan remaja khususnya pelajar SMP dan SMA. Tentunya hal ini dapat mengurangi tingkat vandalisme yang terjadi di dalam Kebun Raya itu sendiri yang biasa dilakukan oleh para pelajar SMA/SMP.

Saya juga menyarankan bahwa pihak manajemen Kebun Raya perlu meningkatkan pengawasan internal dan pemeliharaan tumbuh-tumbuhan. Mulai dari pemeliharaan bangku taman, papan penjelasan tumbuhan dan juga pengawasan internal di dalam kebun raya itu sendiri untuk menghindari aksi kejahatan. Selain itu, akan lebih baik jika koleksi tumbuhan dan hewan di museum zoologi diperbanyak untuk mengingkatkan daya tarik masyarakat. Lain daripada itu, saya rasa keseluruhan sudah baik.


Sumber:
Pengalaman
http://assharrefdino.blogspot.co.id/2013/11/pengertian-pariwisata.html